Penyandang rekor ini adalah Michael Kearney—sekarang 24
tahun--- yang lulus Fakultas Antropologi University of South Alabama pada usia
10 tahun.
Cavalin mulai masuk kuliah di East Los Angeles College, pada
usia delapan tahun, dan menyelesaikan pendidikannya hanya dalam tiga tahun.
Hebatnya lagi, di sela-sela jadwal kuliahnya yang padat ia masih menyempatkan
memberikan les privat pada temen-temannya yang berusia 19-20 tahun di bidang
matematika dan fisika.
Namun entah kenapa, Cavalin, selalu menolak dikatakan
sebagai anak jenius. Ia selalu bilang kalau dirinya hanyalah anak yang sangat
menikmati belajar sama seperti ia menikmati sepak bola, nonton film atau main
mobil-mobilan, atau mengumpulkan pin baseball. Karena itu, dia selalu
menghindar jika ada yang menanyakan berapa IQ-nya. Menurutnya, siswa bisa
sukses bukan semata-mata karena IQ-nya tapi harus belajar keras dan tetap fokus
pada pekerjaannya.
Orangtuanya pun punya pandangan yang bijak tentang mendidik
anak. Mereka tidak mau memaksakan anaknya karena menurut mereka, anak seusia
Cavalin, tidak perlu harus dipaksa belajar karena mereka tidak akan
menikmatinya. “Beri mereka kesempatan, dan belajar apa yang disukainya. Cavalin
suka bermain bola, menonton film Jackie Chan, bahkan bermain mobil-mobilan. Itu
semua dilakukannya sekalipun dia mahasiswa,” ungkap orangtuanya.
Pada awalnya, orangtua Cavalin –Yosef Cavalin (Israel) dan
Shu Chen Chien (Taiwan), tidak berniat mendaftarkan anaknya ke universitas pada
usia semuda itu. Pada usia 6 tahun, orangtuanya mendaftarkan dia pada sekolah
SD swasta. Namun belum lama dia di sana, pihak sekolah memintanya untuk pindah,
karena pengetahuannya melebihi anak-anak sebayanya, bahkan gurunya.
“Mereka tidak mau menerima saya karena saya tahu lebih
banyak daripada guru di sana,” ujar Cavalin. Akhirnya orangtua memutuskan
Cavalin menjalani home schooling. Setelah dua tahun, orangtua memutuskan
mendaftarkan Cavalin pada universitas.
Dia diterima masuk East Los Angeles College, setelah
menjalani serangkaian tes. Ketika itu usianya 8 tahun. Namun pihak universitas
hanya membolehkan dia hanya mengambil dua mata pelajaran yakni matematika dan
pendidikan jasmani. Nyatanya, nilai-nilainya di dua mata pelajaran itu
cemerlang (A plus), sehingga Cavalin mendapat kesempatan memperluas bidang yang
diminatinya. Lalu dia menambah bidangnya dengan sejarah, astronomi, serta
musik, dan hasilnya sangat bagus. Cavalin juga sangat suka belajar bahasa
asing. Dua tahun di universitas setidaknya dia telah menguasai enam bahasa
asing.
Tidak seperti anak jenius lain yang sulit bersosialisasi,
Cavalin justru tergolong ramah dan senang berteman. Selain masuk klub-klub yang
berkaitan dengan ilmu yang dipelajarinya, Cavalin juga sekolah musik, bahasa bahkan
bela diri. “Prestasinya di bidang bela diri cukup menonjol, dia beberapa kali
juara. Ada banyak piala dan penghargaan menghiasi kamarnya, dia sangat bangga
akan hal itu,” ungkap ibunya, Shu Chen Chien sembari menambahkan, baru-baru ini
tangan anaknya patah karena bela diri, padahal dia harus tampil dalam
pertunjukkan musik.- dia/dari berbagai sumber
penghargaan dan gelar yang pernah iya raih
High school diploma from San Marin High School, 1990 (age
6)[18]
Associate Degree from Santa Rosa Junior College (age 8)[11]
Anthropology degree from University of South Alabama, 1994
(age 10)[5][17]
Guinness World Record for world's youngest college graduate
(age 10)[3]
Master's degree in chemistry, Middle Tennessee State
University (age 14)
Master's degree in computer science, Vanderbilt University
(age 18)
sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Michael_Kearney
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon